Friday, September 13, 2013

KONTRIBUSI PENDIDIKAN JASMANI MEMBANGUN KARAKTER BANGSA



DI SAJIKAN BUAT MAHASISWA JPOK FKIP UNLAM BANJARBARU
Konsep Pendidikan Jasmani Membangun Karakter Bangsa
Di Indonesia, sejak Soekarno Presiden Republik Indonesia pertama, sudah dirancang konsep pembangunan masyarakat Indonesia baru yang mengacu kepada “character and nation building”.  Konsep ini bertujuan untuk membangun watak bangsa Indonesia menjadi manusia yang berkualitas tinggi secara jasmaniah, rohaniah dan sosial, adil, dan makmur.   Salah satu upaya pembangunan tersebut, dengan melakukan pendidikan jasmani, dan olahraga, baik yang dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah.  Bung Karno, yakin bahwa fungsi pendidikan jasmani dan olahraga sangat penting karena mampu memberikan  dorongan semangat (spirit nasionalisme) dengan penuh dedication of life yakni ingin menjadikan manusia Indonesia baru yang maju, berani menatap masa depan, memupuk watak, disiplin tinggi, sportivitas dan mampu membangkitkan rasa kebangsaan Indonesia.
Kontribusi pendidikan jasmani terhadap tujuan umum pendidikan dapat dipandang dalam berbagai aspek, diantaranya sebagai berikut : (a) pendidikan jasmani berkontribusi terhadap perkembangan total siswa atau sebagai individu. Di dalam kurikulum, pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang mempromosikan pengembangan keterampilan gerak dan kebugaran jasmani. Tidak ada dalam mata pelajaran lain yang mengembangkan domain psikomotor, kecuali pendidikan jasmani.   (b) pendidikan jasmani berkontribusi terhadap nilai kesehatan dan kesejahteraan total siswa. Siswa yang memiliki badan yang sehat dapat belajar secara efesien dan efektif.  (c) pendidikan jasmani berkontribusi terhadap kesiapan belajar siswa. Pengalaman gerak sangat menekankan pada kesiapan belajar. (d) pendidikan jasmani berkontribusi terhadap integritas semua mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum.
Integrasi dimaksud adalah siswa diharapkan dapat mentransfer  dari satu pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.  Contohnya, ketika belajar gerak siswa dapat belajar tentang daya, tuas, dan hukum-hukum gerak sebagaimana yang terdapat dalam pelajaran fisika.  (e) kontribusi pendidikan jasmani terhadap pengembangan keterampilan kognitif atau berpikir kritis. Contoh manakala siswa ingin menampilkan keterampilan gerak, maka tugas gerak tersebut merupakan proses informasi dimana siswa dituntut untuk menganalisis, mengevaluasi, membandingkan bagaimana caranya pengalaman peristiwa gerak sebelumnya dengan peristiwa gerak yang akan ditampilkan.  (f) kontribusi pendidikan jasmani terhadap pengetahuan tentang tubuh manusia. Contohnya memahami tentang berbagai sistem organ tubuh seperti, sistim pernafasan, pencernaan dan lain sebagainya.  (g) kontribusi pendidikan jasmani terhadap pengembangan afektif seperti nilai-nilai sosial, emosional. Contohnya kesetiakawanan sosial, komitmen, menghormati dan menghargai orang lain. Pendidikan jasmani juga berkontribusi terhadap pembentukan harga diri (self-esteem), konsep diri (self-concept) dan self-efficacy.
SELAMAT BELAJAR

No comments:

Post a Comment