Sunday, August 4, 2013

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK OLAHRAGA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA DOSEN JPOK FKIP UNLAM BANJARBARU



PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK OLAHRAGA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA DOSEN JPOK FKIP UNLAM BANJARBARU





Oleh:

Dr. Ma’ruful Kahri, M.Pd
NIP. 1960160619871004


A.           LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan adalah salah satu ujung tombak kemajuan sebuah negara karena membentuk manusia yang berkualitas. Negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, Jerman, Perancis, Rusia, China, Jepang, Korea Selatan, Singapura sampai Malaysia telah menjadikan pendidikan sebagai faktor utama dalam menciptakan kemajuan bangsanya. Pendidikan yang berkualitas dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif.  Hal tersebut mendorong suatu negara menjadi negara yang maju dan pesat dalam perkembangan ilmu dan teknologi.
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (JPOK) merupakan salah satu organisasi pendidikan yang dapat dikatakan sebagai wadah untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Keberhasilan tujuan pendidikan di JPOK tergantung pada sumber daya manusia yang ada di JPOK tersebut yaitu Ketua Jurusan, Ketua Prodi dan dosen,  mahasiswa,  pegawai tata usaha, dan tenaga kependidikan lainnya. Selain itu harus didukung pula oleh sarana dan prasarana yang memadai. Untuk membentuk manusia yang sesuai dengan tujuan pembangunan nasional, yang pada hakikatnya bertujuan meningkatkan kualitas manusia dan seluruh masyarakat Indonesia yang maju, modern berdasarkan Pancasila, maka dibutuhkan tenaga pendidik yang berkualitas.
Dosen JPOK  merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan untuk terselenggaranya proses pendidikan. Keberadaan dosen JPOK merupakan pelaku utama sebagai fasilitator penyelenggaraan proses belajar mahasiswa. Oleh karena itu, kehadiran dan profesionalismenya sangat berpengaruh dalam mewujudkan program pendidikan nasional. Dosen JPOK harus memiliki kualitas yang cukup memadai, karena dosen JPOK merupakan salah satu komponen mikro sistem pendidikan yang sangat strategis dan banyak mengambil peran dalam proses pendidikan perguruan tinggi. (Suyanto dan Hisyam, 2000:27)
Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB XI pasal 39, menyatakan bahwa:
1.             Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelola, pengembang, pengawas, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
2.             Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik di perguruan tinggi.
Dosen memiliki peran yang penting, merupakan posisi strategis dan bertanggung jawab dalam pendidikan nasional. Dosen memiliki tugas sebagai pendidik, pengajar, dan pelatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Sedangkan mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu, pengetahuan dan teknologi. Melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa (Usman, 2002:7).
Masih rendahnya tingkat kompetensi pedagogik olahraga dosen saat ini disebabkan oleh faktor-faktor yang berasal dari internal dosen itu sendiri dan faktor lainnya yang berasal dari luar. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1.             Penghasilan yang diperoleh dosen belum mampu memenuhi kebutuhan hidup harian keluarga secara mencukupi. Oleh karena itu, upaya untuk menambah pengetahuan dan informasi menjadi terhambat karena dana untuk membeli buku, berlangganan koran, internet tidak tersedia. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan dapur harus juga melakukan kerja sampingan lainnya.
2.             Kurangnya minat dosen untuk menambah wawasan sebagai upaya meningkatkan kompetensi pedagogik olahraganya.
3.             Meledaknya jumlah lulusan dari tahun ke tahun. Hal itu merupakan akibat dari mudahnya pemerintah memberikan izin pendirian LPTK (Lembaga Pendidikan Tinggi Keguruan).
4.             Jumlah mahasiswa dalam satu kelas cukup banyak dan beban dosen yang cukup besar dalam satu minggu
5.             Kompetensi pedagogik olahraga dosen yang belum terbangun seyogyanya setiap dosen perlu memperhatikan sikap kompeten sebagai seorang pendidik. Bukan hanya sebagai pengajar.  Tetapi melalui karya nyata dan sikap keseharian yang diperlihatkan oleh seorang dosenlah yang mampu mengangkat harkat dan martabatnya kompetensi pedagogiknya.
6.             Rendahnya minat dosen terhadap dunia tulis-menulis (Djamal Z, 2005: 33-35)

Faktor- faktor yang  dapat mempengaruhi kinerja seseorang sangatlah kompleks.  Menurut Sutermeister (1976:1) menggambarkan faktor-faktor tersebut diantaranya: Latihan dan pengalaman kerja, pendidikan, sikap, kepribadian, organisasi, para pemimpin, kondisi sosial, kebutuhan individu, kondisi fisik tempat kerja, kemampuan, motivasi kerja sebagainya”. Sementara menurut Sukmalana (2003:21) ditinjau dari abilitas dan motivasi adalah “sebagai faktor yang berinteraksi dengan kinerja”. Abilitas seseorang dapat ditentukan oleh skill dan pengetahuan, sedangkan skill dapat dipengaruhi oleh kecakapan. Kepribadian dan pengetahuan dapat dipengaruhi oleh pendidikan, pengalaman latihan dan minat.
Motivasi pada dasarnya dapat bersumber pada diri seseorang atau yang sering dikenal sebagai motivasi internal dan dapat pula bersumber dari luar diri seseorang atau disebut juga motivasi eksternal. Faktor-faktor motivasi dapat berdampak positif dan juga berdampak negatif  bagi seseorang dosen.
Berdasarkan uraian tersebut,  penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kinerja dosen dengan judul: “Pengaruh Kompetensi Pedagogik olahraga Olahraga dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Dosen JPOK FKIP Unlam Banjarbaru Unlam Banjarbaru.

B.            IDENTIFIKASI MASALAH
1.             Identifikasi Masalah
Dari uraian pada latar belakang diatas, jelaslah bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kinerja Dosen JPOK FKIP Unlam Banjarbaru, antara lain: kompetensi pedagogik olahraga dosen, motivasi kerja, kemampuan dosen, iklim organisasi, status sosial ekonomi dosen.  Dari beberapa faktor kinerja tersebut yang paling menarik untuk diteliti adalah kompetensi pedagogik olahraga Dosen JPOK FKIP Unlam Banjarbaru dan motivasi kerja Dosen JPOK FKIP Unlam Banjarbaru.
Kompetensi pedagogik olahraga dimaksudkan untuk menguasai bahan pelajaran. Tetapi sebagian besar dosen tidak menguasai bahan yang akan diajarkan sehingga peserta didik hanya disuruh mencatat atau mengerjakan tugas-tugas. Di samping itu, dosen  tidak  banyak menulis bahan ajar (modul) yang ditulisnya sendiri (buku pegangan). Sebagian dosen tidak menguasai landasan kependidikan, tidak mampu melaksanakan fungsi dan tugas sebagai pendidik dan pengajar.  Banyak dosen yang mengajar tidak sesuai dengan bidang studinya, banyak dosen dalam mengajar tidak mempersiapkan apa yang akan diajarkannya. Dengan keadaan yang demikian, maka peserta didik tidak tertarik lagi untuk belajar dengan sungguh-sungguh atau banyak ditemukan peserta didik malas, bolos karena dosennya tidak mempunyai kompetensi pedagogik olahraga sehingga pada gilirannya kinerja dosen lemah.
Ada empat kompetensi umum berdasarkan pasal 8, Undang-undang Guru dan Dosen no 14/2005. Ke-empat kompetensi tersebut dapat berimplikasi langsung terhadap kompetensi pedagogik olahraga yaitu :  (1) pedagogik olahraga; (2) kepribadian; (3) sosial; dan (4) professional.
Dari empat kompetensi tersebut, yang tertarik untuk dikaji dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) kompetensi saja, yakni (1) kompetensi pedagogi, dan (2) motivasi kerja. Untuk  kompetensi pedagogik itu pun juga  dibatasi hanya pedagogik olahraga yaitu hanya terpusat kajian  kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik saja. Sedangkan untuk motivasi kerja merupakan hal sangat penting juga untuk dikaji dari sisi  menyebabkan menurunnya kinerja dosen.  Karena dari pengamatan semantara, sedikit sekali  dosen yang mempunyai motivasi yang tinggi. Dugaan sementara bahwa dosen yang tidak mempunyai motivasi tinggi adalah dosen yang kurang memiliki inisiatif dan kreatif dalam mengadakan dan menulis bahan ajar, kurang produktif karena kurang jam mengajar, karena kurang supel dalam pergaulan dan kurang informatif sehingga tidak dapat mengakses di mana-mana serta jarang memperoleh tugas tambahan lainnya.
Dengan demikian motivasi kerja yang dimiliki dosen tersebut merupakan salah satu penyebab kinerja dosen yang rendah. Kita ketahui bersama bahwa gaji dosen yang diterima saat ini masih kurang untuk menutupi kebutuhan hidupnya sehari-hari walaupun sudah ada upaya pemerintah untuk meningkatkan motivasi kerja dosen dengan diadakannya program sertifikasi dosen namun hal itu belum bisa berpengaruh signifikan terhadap kinerja dosen. Maka dari itu, dosen dalam meningkatkan kinerjanya perlu didukung oleh kompetensi pedagogik olahraga dan motivasi yang tinggi baik dari dalam diri maupun dari luar diri.
Identifikasi masalah tersebut dibatasi pada variabel kompetensi pedagogik olahraga, motivasi kerja dan kinerja Dosen JPOK FKIP Unlam Banjarbaru Unlam Banjarbaru.

2.             Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang penelitian dan identifikasi masalah di atas, maka dapat diajukan pertanyaan umum penelitian sebagai berikut : “Seberapa besar pengaruh kompetensi pedagogik olahraga dan motivasi kerja terhadap kinerja Dosen JPOK FKIP Unlam Banjarbaru Unlam Banjarbaru”.  
Rumusan masalah penelitian tersebut, dapat dirinci lagi menjadi 3 (tiga)  pertanyaan khusus seperti berikut ini.
a.              Seberapa besar pengaruh kompetensi pedagogik olahraga terhadap kinerja Dosen JPOK FKIP Unlam Banjarbaru?
b.             Seberapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja Dosen JPOK FKIP Unlam Banjarbaru?
c.              Seberapa besar pengaruh secara bersama-sama antara kompetensi pedagogik olahraga dan motivasi kerja terhadap kinerja Dosen JPOK FKIP Unlam Banjarbaru?
C.           TUJUAN PENELITIAN
Tujuan umum penelitian ini, dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi tentang pengaruh kompetensi pedagogik olahraga dan motivasi kerja terhadap kinerja Dosen JPOK FKIP Unlam Banjarbaru. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang :
1.             Pengaruh kompetensi pedagogik olahraga terhadap kinerja Dosen JPOK FKIP Unlam Banjarbaru.
2.             Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja Dosen JPOK FKIP Unlam Banjarbaru.
3.             Pengaruh secara bersamaan antara kompetensi pedagogik olahraga dan motivasi kerja terhadap kinerja Dosen JPOK FKIP Unlam Banjarbaru.

D.           KEGUNAAN PENELITIAN
1.             Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan studi lanjutan yang relevan dan bahan kajian ke arah pengembangan beberapa  konsep pengembangan dosen yang mendekati pertimbangan-pertimbangan kontekstual dan konseptual, serta kultur yang berkembang pada dunia pendidikan pendidikan jasmani dan olahraga dewasa ini.  
Pembahasan tentang kompetensi pedagogik olahraga dosen dan motivasi kerja dosen terhadap kinerja Dosen JPOK FKIP Unlam Banjarbaru sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen pendidikan yang akan menjadi suplemen bahasan dalam memperkuat validitas dan reliabilitas pelaksanaan manajemen berbasis kompetensi pedagogik olahraga sebagai sebuah nilai budaya institusi, disamping sebagai sebuah konsep operasional di level Jurusan dan Program studi, khususnya di JPOK FKIP Unlam pada Program studi Pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi (Penjaskesrek).


2.             Kegunaan Praktis
Kegunaan penelitian secara praktis, hasil penelitian nantinya diharapkan dapat memiliki kegunaan sebagai berikut:
a.              Bagi Dosen.
Bagi dosen, khususnya Dosen JPOK FKIP Unlam Banjarbaru dapat untuk dijadikan pertimbangan secara kontekstual dan konseptual operasional dalam merumuskan pola pengembangan kinerja dosen yang akan datang.
b.             Bagi Dinas Pendidikan.
Bagi dinas pendidikan sebagai steak-holder, baik pada dinas pendidikan provinsi maupun dinas-dinas kabupaten kabupatenn/kota se-Kalimantan Selatan mengenai materi pengelolaan kompetensi pedagogik olahraga dosen dan memberikan motivasi kerja pada dosen dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan peningkatan kinerja bagi para dosen khususnya Dosen JPOK FKIP Unlam Banjarbaru.
c.              Bagi Jurusan dan Program-studi.
Bagi jurusan dan program studi, hasil penelitian nantinya menjadi bahan  perbandingan untuk meningkatkan  kualitas pendidikan dan kinerja dosen melalui pengembangan kompetensi pedagogik olahraga dan motivasi kerja dosen.
d.             Bagi peneliti.
Bagi para peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai temuan awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang model pengembangan kompetensi pedagogik olahraga dan motivasi kerja dosen pada institusi pendidikan lainnya.

E.            ASUMSI PENELITIAN
Beberapa asumsi yang dijadikan acuan guna membantu jalannya penelitian ini, diambil dari pendapatnya  Arikunto (2001:60-61) mengemukakan bahwa “asumsi atau anggapan dasar penelitian dipandang sebagai landasan teori atau titik tolak pemikiran yang digunakan dalam suatu penelitian,  yang mana kebenarannya diterima oleh peneliti.  Berdasarkan pendapat Arikunto tersebut, selanjutnya dipandang perlu merumuskan asumsi-asumsi penelitian dengan maksud: (1) agar terdapat landasan berpijak yang kokoh bagi masalah yang diteliti; (2) mempertegas variabel-variabel yang menjadi fokus penelitian; dan (3) berguna untuk kepentingan menentukan dan merumuskan hipotesis.  Dalam merumuskan asumsi-asumsi penelitian ini ditempuh melalui telaah berbagai konsep dan teori yang berkaitan dengan kompetensi pedagogik olahraga dan motivasi kerja terhadap kinerja dosen.

1.             Asumsi Kompetensi Pedagogik Olahraga.
Asumsi kompetensi pedagogi olahraga merupakan kemampuan seseorang dosen dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak.  Semakin baik kompetensi pedagogik olahraga dosen,  maka semakin baik pula kemampuan yang akan dimilikinya.  Hal ini dikarenakan dosen tersebut akan mampu melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran dengan baik, ia mampu merencanakan, dan mengevaluasi proses belajar mengajar serta mampu menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan kualitas mengajarnya, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kinerjanya.  Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, semakin baik kompetensi pedagogik olahraga dosen, maka kinerja dosen tersebut dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya akan menjadi lebih baik. Dosen wajib memiliki 10 kompetensi pedagogik olahraga untuk menjalankan tugasnya.
2.             Asumsi Motivasi Kerja.
Asumsi motivasi kerja dosen  menurut pendapatnya Yukl, G. (1996:83) adalah “sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan,  dimana kuat lemahnya motivasi tersebut ikut menentukan tinggi rendahnya prestasi kinerjanya”.  Mengacu dari pendapat Yukl G tersebut, dapat ditegaskan bahwa motivasi kerja merupakan kondisi yang menggerakkan dosen agar mampu mencapai tujuan atau kondisi yang mampu membangkitkan dan memelihara perilaku dosen tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, semakin baik motivasi kerja dosen, maka termotivasi juga dosen tersebut dalam melaksanakan kinerjanya dengan baik.

F.            HIPOTESIS
Berkenaan dengan masalah yang diteliti, maka dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut:
1.             Kompetensi pedagogik olahraga berpengaruh signifikan terhadap kinerja Dosen JPOK FKIP Unlam Banjarbaru.
2.             Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja Dosen JPOK FKIP Unlam Banjarbaru.
3.             Kompetensi pedagogik olahraga dan motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja Dosen JPOK FKIP Unlam Banjarbaru.

G.           KERANGKA BERPIKIR
Kerangka pikir adalah dasar pemikiran dari penelitian yang disintesiskan dari fakta-fakta, observasi dan telaah kepustakaan. Oleh karena itu, kerangka berpikir memuat teori, dalil atau konsep-konsep yang akan dijadikan dasar dalam penelitian. Uraian dalam kerangka berpikir menjelaskan hubungan dan keterkaitan antar variabel penelitian. Variabel-variabel penelitian dijelaskan secara mendalam dan relevan dengan permasalahan yang diteliti, sehingga dapat dijadikan dasar untuk menjawab permasalahan penelitian (Riduwan, 2005: 34-35).
Kerangka berpikir juga menggambarkan alur pemikiran penelitian dan memberikan penjelasan kepada pembaca mengapa ia mempunyai anggapan seperti yang dinyatakan dalam hipotesis. Kerangka berpikir dapat disajikan berupa bagan yang menunjukkan alur pikir peneliti serta keterkaitan antar variabel yang diteliti. Kerangka pemikiran yang baik dapat dilakukan apabila mengidentifikasi variabel-variabel penting sesuai dengan permasalahan penelitian, dan mampu menjelaskan keterkaitan antar variabel. Hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat (jika ada intervening dan moderating variabel), dijelaskan secara rinci dan masuk akal.
Berdasarkan uraian di atas, dibuat kerangka pemikiran yang menunjukkan hubungan antar variabel yang akan diteliti. Penelitian ini intinya akan memotret variabel kinerja dosen. Variabel kinerja dosen dimaksud adalah seperangkat perilaku yang ditunjukkan oleh dosen pada saat menjalankan tugas dan kewajibannya dalam bidang pengajaran berdasarkan rumusan sub variabel dan indikator-indikator atau ukuran-ukuran kinerja dosen yang dikembangkan dan dimodifikasi dari pemikiran Mitchel, T.R dan Larson (1987: 343).
Menurut  Mitchel, T.R dan Larson (1987: 343).  Dalam melaksanakan tugasnya sebagai dosen tentunya banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerjanya. Yakni berkenaan dengan beberapa berikut ini, sekaligus dapat dijadikan indikator atau ukuran kinerja dosen sebagai berikut:
1.      Kemampuan          :           a. Penguasaan materi
b. Penguasaan metode pengajaran
2.      Prakarsa/inisiatif    :           a. Berpikir positif yang lebih baik
                                          b. Mewujudkan kreativitas
                                          c. Pencapaian prestasi
3.      Ketepatan waktu   :           a. Waktu kedatangan
b. Waktu pulang
4.      Kualitas hasil kerja:           a. Kepuasaan siswa
b. Pemahaman siswa
c. Prestasi siswa
5.      Komunikasi           :           a. Mutu penyampaian materi
b. Penguasaan keadaan kelas
           
Dalam mendukung kinerja dosen perlu dukungan kompetensi pedagogik olahraga dosen yang professional. Kompetensi pedagogik olahraga dosen dapat diukur dengan 10 (sepuluh)  kompetensi pedagogik olahraga dilihat dari aspek-aspek yaitu:
1.        menguasai bahan ajar
2.        mengelola program belajar mengajar
3.        mengelola kelas
4.        menggunakan media/sumber
5.        menguasai landasan-landasan kependidikan
6.        mengelola interaksi belajar mengajar
7.        menilai prestasi siswa untuk pendidikan dan pengajaran
8.        mengenal fungsi dan program layanan bimbingan serta penyuluhan
9.        mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10.    memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran (Undang-Undang Republik Indonesia No.14 tahun 2005 tentang dosen dan dosen).

Salah satu bentuk yang dianggap paling efisien untuk menunjang kinerja dosen adalah melalui motivasi dan kompetensi pedagogik olahraga dosennya. Dengan motivasi ini bahwa dosen mempunyai semangat baik dari dalam diri maupun dari dorongan orang lain untuk menuangkan potensialnya. Bagaimana energi dilepaskan dan digunakan tergantung pada kekuatan dorongan motivasi kerja dosen. Situasi dan peluang yang tersedia.
Energi akan dimanfaatkan oleh dosen karena didorong oleh tiga dimensi dan indikator-indikator motivasi kerja yang dikembangkan dan dikemukakan oleh Mc.Clelland’s dalam Hasibuan (2000: 149-167) berikut :
1.      Motif   :           a. Upah yang adil dan layak
b. Kesempatan untuk maju atau promosi
c. Pengakuan sebagai individu
d. Keamanan bekerja
e. Tempat kerja yang nyaman
f. Penerimaan oleh kelompok
g. Perlakuan yang wajar
h. Pengakuan atas prestasi

2.      Harapan:          a. Kondisi kerja yang baik
b. Perasaan ikut “terlibat”
c. Pendisiplinan yang bijaksana
d. Penghargaan penuh atas penyelesaian pekerjaan
e. Loyalitas pimpinan terhadap dosen
f. Pemahaman yang simpatik atas persoalan-persoalan pribadi

3.      Insentif:           a. Intrinsik (1) penyelesaian, dan (2) pencapaian prestasi
b. Ekstrinsik meliputi (1) gaji dan upah, (b)  Tunjangan

Berdasarkan beberapa asumsi, hipotesis di atas, dapat dibuat desain kerang pikir penelitian seperti berikut ini :

Kompetensi Pedagogik (X1)
Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

 
Hubungan-hubungan antar variabel tersebut diilustrasikan pada gambar 1.1 sebagai berikut.







Text Box: rx1y


 


Rx1x2y
 
                       








 





Keterangan:
Kompetensi pedagogic (X1)               : Variabel bebas
Motivasi kerja (X2)                              : Variabel bebas
Kinerja Dosen (Y)                                : Variabel terikat 

Gambar 1.1
Kerangka Pikir Penelitian


H.           METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan penelitian kuantitatif.   Penelitian survey yang dimaksud adalah bersifat menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis.  Studi yang dikembangkan dalam penelitian ini dilakukan dengan studi kepustakaan dan studi lapangan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan studi dokumentasi dan angket. Obyek penelitian adalah dosen-Dosen JPOK FKIP Unlam Banjarbaru. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi pearson product moment dan korelasi ganda.


1.             Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel penelitian ini terdiri dari 2 (dua) variabel yaitu, (1) variabel bebas (independent variable) yang dilambangkan dengan (X) dan (2) variabel terikat (dependent variable) yang dilambangkan dengan (Y).  Variabel bebas terdiri dari 2 (dua) macam variabel bebas, yakni (a) variabel kompetensi pedagogik olahraga yang dilambangkan dengan (X1) dan (b) variabel motivasi kerja dilambangkan dengan (X2).  Sedangkan variabel terikat hanya 1 (satu) variabel saja, yakni variabel kinerja dosen yang dilambangkan dengan (Y).
Berdasarkan hal ini, berbagai variabel dapat dibuat definisi operasional variabel yang bertujuan untuk menjelaskan makna variabel yang sedang diteliti. Oleh karena itu,  tidak salahnya mengambil pendapatnya Masri.S (2003:46-47) memberikan pengertian tentang definisi operasional adalah “unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel, dengan kata lain definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel”.   Di sisi lain, pengertian definisi operasional adalah suatu informasi yang amat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama. Lebih lanjut Masri.S (2003:46-47) mengatakan: “dari informasi tersebut akan mengetahui bagaimana caranya pengukuran atas variabel itu dilakukan”. Dengan demikian peneliti dapat menentukan apakah prosedur pengukuran yang sama akan dilakukan (diperlukan) prosedur pengukuran yang baru.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa definisi operasional itu harus bisa diukur dan spesifik serta bisa dipahami oleh orang lain, adapun definisi operasional dimaksud, dapat diungkapkan sebagai berikut :
1.             Kompetensi pedagogik olahraga adalah seperangkat kemampuan yang dapat ditampilkan dan dapat diamati dosen dalam melaksanakan tugas mengajar dengan baik.
2.             Motivasi kerja dosen adalah seperangkat semangat dorongan yang mampu membangkitkan baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal) diri dosen dalam melaksanakan dan memelihara perilaku mengajar.
3.             Kinerja dosen adalah seperangkat kualitas proses dan hasil kerja dosen dalam melaksanakan tugas proses belajar mengajar.


2.             INSTRUMEN PENELITIAN
Pengembangan instrumen ditempuh melalui beberapa cara, yakni (a) menyusun indikator variabel penelitian, (b) menyusun kisi-kisi instrumen, (c) melakukan uji-coba instrumen, dan (d) melakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen. Untuk lebih jelasnya, perihal ini dapat diungkapkan sebagaimana uraian berikut ini :
Data yang dihasilkan dari penyebaran angket berdasarkan Skala Likert dengan kisaran secara kontinus 1 – 5 dengan alternatif jawaban sebagai berikut :
a.              5 = selalu
b.             4 = sering
c.              3 = kadang-kadang
d.             2 = jarang
e.              1 = tidak pernah.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.

 

1.             Kompetensi Pedagogik olahraga (X1)
Tabel 1
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Kompetensi
Pedagogik olahraga (X1)

DIMENSI
INDIKATOR-INDIKATOR
NO
ITEM
1.     Menguasai Bahan
a.     Mengkaji bahan pelajaran yang diajarkan
b.     Menelaah buku pelajaran
c.      Melaksanakan kegiatan yang relevan dengan mata pelajaran
1
2
3
2.     Mengelola Program Mengajar
a.     Membuat program tahunan
b.     Membuat program semesteran
c.     Membuat program setiap mengajar
d.     Menggunakan berbagai metode
e.     Menggunakan praga damal PBM
4
5
6
7
8
3.     Mengelola Kelas
a.      Mengkaji kesulitan belajar
b.      Melakukan remedial
c.      Melaksanakan pengayaan siswa yang pintar
9
10
11
4.     Menggunakan media sumber
a.      Menggunakan media
b.      Menggunakan perpustakaan
c.      Menggunakan Lembar Kerja Mahasiswa (LKMhs)
12
13
14
5.     Menguasai landasan kependidikan
a.      Menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran
b.      Menguasai landasan-landasan kependidikan
15
16
6.     Pengelola Interaksi belajar mengajar
a.      Memotivasi siswa
b.      Memberikan kata pujian
17
18
7.     Menilai prestasi belajar siswa untuk kepentingan pengajaran
a.      Penilaian efektifitas PBM setiap hari
b.      Menyusun kisi-kisi soal
c.      Menguji soal lebih dulu
19
20
21
8.     Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan
a.      Melaksankan pre-test awal pelajaran
b.      Melaksanakan post-test akhir pelajaran
c.      Membuat program bimbingan dan penyuluhan
22
23
24
9.     Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
a.      Mengisi daftar hadir
b.      Catatan kemajuan siswa
25
26

10. Memahami prinsip-prinsip dan menfasirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran
a.      Membaca hasil penelitian
b.      Menafsirkan hasil penelitian
c.      Mempelajari konsep penelitian
d.      Melaksanakan penelitian
27
28
29
30

Keterangan: Kompetensi Pedagogik olahraga Dosen (X1) dikembangkan dari Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Dosen dan Guru


 2.             Motivasi Kerja (X2)
Tabel 2.
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Motivasi kerja (X2)

SUB VARIABEL
INDIKATOR-INDIKATOR
ITEM
1.       Motif
a.     Upah yang adil dan layak
b.     Kesempatan untuk maju atau promosi
c.     Pengakuan sebagai individu
d.     Keamanan bekerja
e.     Tempat kerja yang baik
f.      Penerimaan oleh kelompok
g.     Perlakuan yang wajar
h.     Pengakuan atas prestasi
29
2, 27
16
4, 25
13
5, 21
28
15, 23
2.       Harapan
a.     Kondisi kerja yang baik
b.     Perasaan ikut “terlibat”
c.     Pendisiplinan yang bijaksana
d.     Penghargaan penuh atas penyelesaian pekerjaan
e.     Loyalitas pimpinan terhadap dosen
f.      Pemahaman yang simpatik atas persoalan-persoalan pribadi
8
10, 17
12
18, 20

24
19, 26

3.       Insentif
a.     Intrinsik
1)       Penyelesaian
2)       Pencapaian/prestasi
b.     Ekstrinsik
1)       Finansial : (a) Gaji dan upah, (b) Tunjangan
2)       Antar pribadi
3)       Promosi

3,7
1

11
9, 30
6, 14
22

Catatan:  Motivasi Kerja (X2) dikembangkan dari Mc.Clelland’s dalam Hasibuan (2000: 149-167)


 3.             Kinerja Dosen (Y)
Tabel 3
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Kinerja Dosen (Y)

SUB VARIABEL
INDIKATOR
ITEM
1.     Kemampuan
a.      Penguasaan materi
b.      Penguasaan metode pengajaran
1, 10, 26
22
2.     Inisiatif
a.      Berpikir positif yang lebih baik
b.      Mewujudkan kreativitas
c.      Pencapaian prestasi
7, 18, 25
6, 21, 23
8, 9, 13
3.     Ketepatan Waktu
a.      Pemanfaatan waktu kedatangan
b.      Pemanfaatan waktu pulang
2, 3
14
4.     Kualitas Hasil Kerja
a.      Kepuasan siswa
b.      Pemahaman siswa
c.      Prestasi siswa
5, 12, 17
24, 20, 30
19, 20
5.     Komunikasi
a.      Mutu penyampaian materi
b.      Penguasaan keadaan kelasa
4, 16
11, 15, 28, 29

Catatan : Kinerja Dosen (Y) dikembangkan dari Michel, T. R dan Larson (1987: 343)

ANGKET PENELITIAN
Nama Responden      :
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
1.      Mohon angket diisi oleh bapak/ibu dosen untuk menjawab seluruh pernyataan yang telah disediakan
2.      Berilah tanda silang (X) pada kolom yang tersedia dan pilih sesuai keadaan yang sebenarnya
3.      Dalam menjawab-menjawab pernyataan-pernyataan ini, tidak ada jawaban yang salah. Oleh sebab itu, usahakan agar tidak ada jawaban yang dikosongkan
4.      Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu dosen atas partisipasi guna mensukseskan penelitian ini.


A.           KOMPETENSI PEDAGOGIK OLAHRAGA
PETUNJUK ISIAN ANGKET ADA 5 ALTERNATIF JAWABAN
1 = Sangat Tidak Setuju                    
2 = Kurang Setuju      
3 = Tidak tahu
4 = Setuju       
5 = Sangat Setuju

No
Pernyataan
Alternatif Jawaban
1
2
3
4
5
1
Mengkaji bahan pelajaran yang diajarkan





2
Menelaah buku pelajaran





3
Melaksanakan kegiatan yang relevan dengan mata pelajaran





4
Membuat program tahunan





5
Membuat program semesteran





6
Membuat program setiap mengajar





7
Menggunakan berbagai metode





8
Menggunakan peraga dalam PBM





9
Mengkaji kesulitan belajar





10
Melakukan remedial





11
Melaksanakan pengayaan siswa yang pintar





12
Menggunakan media





13
Menggunakan perpustakaan





14
Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS)





15
Menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran





16
Menguasai landasan-landasan kependidikan





17
Memotivasi siswa





18
Memberikan kata pujian





19
Penilaian efektifitas PBM setiap hari





20
Menyusun kisi-kisi soal





21
Menguji soal lebih dulu





22
Melaksanakan pre-test awal pelajaran





23
Melaksanakan post-test akhir pelajaran





24
Membuat program bimbingan dan penyuluhan





25
Mengisi daftar hadir





26
Catatan kemajuan siswa





27
Membaca hasil penelitian





28
Menafsirkan hasil penelitian





29
Mempelajari konsep penelitian





30
Melaksanakan penelitian









B.            MOTIVASI KERJA (X2)
PETUNJUK ISIAN ANGKET ADA 5 ALTERNATIF JAWABAN
1 = Sangat Tidak Setuju                    
2 = Kurang Setuju      
3 = Tidak tahu
4 = Setuju       
5 = Sangat Setuju

No
Pernyataan
Alternatif Jawaban
1
2
3
4
5
1
Sadar dan bersedia menerima sanksi atas kesalahan dalam tugas





2
Kesempatan melanjutkan sekolah apabila diizinkan pimpinan





3
Berusaha mencapai prestasi tinggi untuk mendapatkan imbalan yang pantas





4
Aman melakukan tugas dan fungsi





5
Saya tidak merasa risih dan gelisah, walaupun teman-teman tidak senang kerjaan saya





6
Bantuan kesehatan diperhatikan oleh pimpinan pada saat Saya sakit





7
Saya bekerja hanya mencapai prestasi tinggi untuk kedudukan yang layak





8
Bekerja dalam suasana yang kondusif





9
Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) tidak perlu diberikan kepada dosen, karena menghambur-hamburkan dana saja





10
Bekerja keras karena ikut terlibat dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab





11
Saya merasa kurang menerima gaji, karena sejak BBM naik gaji tidak naik saja





12
Saya tidak perlu mentaati peraturan, karena penilaian dari pimpinan sama saja





13
Saya senang bekerja dalam keadaan apapun, walaupun ruangan kerja saya tidak bersih dan rapih





14
Pimpinan kurang memperhatikan masalah kesehatan, karena hal itu masalah pribadi yang harus ditanggungnya





15
Penghargaan prestasi kerja yang baik





16
Pengakuan sebagai dosen yang layak dihormati/dihargai





17
Saya tidak perlu kerja keras dalam membimbing siswa, karena gajinya sama saja





18
Penghargaan diberikan kepada yang berprestasi





19
Pimpinan ikut merasakan masalah kesulitan (empati) terhadap pemecahan masalah pribadi saya





20
Saya bangga mendapatkan penghargaan dari pimpinan, walaupun teman-teman merasa tertekan





21
Bekerja diterima oleh kelompok/teman-teman





22
Sampai saat ini Saya tidak dipromosikan menjabat/kenaikan pangkat karena pimpinan tidak senang dengan pribadi saya





23
Saya bekerja semata-mata ingin memperoleh penghargaan dari pimpinan, walaupun teman-teman tidak membencinya





24
Pimpinan tidak menghiraukan tujuan organisasi, yang penting Saya senang bekerja dengannya





25
Saya tidak perlu asisten waktu mengajar, walaupun saya sering terlambat





26
Pimpinan kurang empati terhadap masalah pribadi saya





27
Saya tidak perlu diakui, dihormati dan dihargai sebagai dosen, karena itu kewajiban saya





28
Saya bekerja hanya ingin naik pangkat dan golongan





29
Saya bekerja di atas segalanya hanya menyenangkan pimpinan





30
Saya bekerja sebagai dosen hanya mencari uang dan menambah kenaikan pangkat






 

C.           KINERJA DOSEN (Y)
PETUNJUK ISIAN ANGKET ADA 5 ALTERNATIF JAWABAN
1 = Sangat Tidak Setuju    2 = Kurang Setuju               3 = Tidak tahu  4 = Setuju 5 = Sangat Setuju

No
Pernyataan
Alternatif Jawaban
1
2
3
4
5
1
Bagi saya penguasaan materi tidak dijadikan modal utama, yang penting siswa dapat menyerapnya





2
Waktu mengajar digunakan secara efektif dan efisien





3
Disela-sela mengajar Saya gunakan waktu untuk pekeerjaan tambahan





4
Materi pelajaran yang dibicarakan diminati siswa





5
Saya mengajar untuk mencapai prestasi yang baik





6
Bahan ajar dibuat sesuai kurikulum





7
Saya bekerja hanya mencari popularitas walaupun tidak digaji





8
Saya pesimis dengan siswa yang berprestasi, karena hanya mengandalkan nilai saja





9
Menjunjung tinggi prestasi siswa





10
Saya tidak perlu mengekang siswa dalam proses belajar mengajar, karena mereka sudah besar dan tahu akan kewajibannya





11
Cara kerja saya kurang baik dalam melaksanakan interaksi dengan siswa sehingga perlu perbaikan





12
Saya berambisi mengajar untuk mencapai penghargaan pimpinan





13
Mewujudkan siswa yang berprestasi merupakan kebanggan dosen





14
Saya menghiraukan jadwal pelajaran, walaupun siswa menunggu kedatangan saya





15
Kemampuan menguasai kelas perlu diterapkan





16
Waktu mengajar siswa tidak mengerti apa yang saya bicarakan





17
Saya memperlakukan siswa sebagai sahabat





18
Apabila siswa tidak membayar spp, saya tidak melayani bila perlu saya keluarkan





19
Siswa kurang paham bila menerima pelajaran saya





20
Siswa dalam pencapaian pelajaran bila diajarkan dosen





21
Saya membuat  bahan ajar hanya untuk menambah nilai kumulatif saja, karena tidak berpengaruh penilaian pimpinan





22
Metode pengajaran saya terapkan dengan baik





23
Pembuatan bahan ajar suatu kewajiban bagi dosen





24
Saya merasa gugup selama mengajar, karena tidak menguasai materi pengajaran





25
Siswa subyek yang wajib dilayani





26
Saya dapat mengendalikan siswa dalam kelas





27
Siswa mengerti apa yang disampikan oleh dosen





28
Saya kurang mampu menguasi kelas, karena hasil belajarnya sama saja





29
Situasi kelas dikendalikan dengan baik





30
Saya mengajar sesuka saya, walaupun siswa tidak mengerti apa yang saya disampaikan






1.    RENCANA DAN JADWAL KERJA
 Rencana dan jadwal kerja dalam kegiatan ini disusun seperti Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Rencana dan Jadwal Kerja

No
Kegiatan
Lokasi
Bulan ke-



1
2
3
4
5
6
1.
Penyusunan proposal







1.
Penyiapan informasi dan penyebarannya
JPOK FKIP Unlam






2.
Penyusunan instrumen angket
JPOK FKIP Unlam






3.
Penyiapan alat dan bahan yang diperlukan
JPOK FKIP Unlam






4.
Pelaksanaan penelitian
JPOK FKIP Unlam






5.
Evaluasi dan pengambilan data
JPOK FKIP Unlam






6.
Analisis data dan penyusunan laporan
JPOK FKIP Unlam






7.
Pengumpulan laporan
JPOK FKIP Unlam









DAFTAR PUSTAKA
-          Hasibuan. M.S.P. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
-          Michel, T. R dan Larson (1987). People and Organization; An Introduction to Organizational Behavior. Singapore: Mc Graw Hill Inc
-          Muhammad Numan Somantri. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya
-          Riduwan. (2005). Metode dan Teknik Menyusun tesis. Bandung: CV Alfabeta
-          Sagala, Syaiful. (2001). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta
-          Sekaran.U. (1992). Research Methods For Business. 2nd Ed, John Willey & Sons Inc
-          Singarimbun. M. dan Effendi. (2003). Metode Penelitian Survai. (Jakarta: LP3ES)
-          Sutermeiste, Robert A. (1976). People and Productivity. New York: Mc Graw Hill Book Company
-          Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem pendidikan Nasional. Diknas. Jakarta
-          Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005. Tentang Dosen dan Dosen. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Jakarta
-          Usman, M.U. (2002). Menjadi Dosen Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

1 comment:

  1. Hai Gan... Artikel Yang Sangat Bagus dan Memberikan Informasi Yang Bermanfaat..^^
    Terima Kasih^^
    Dan Mohon Untuk Izin Comment yah Gan^^

    MickeyMouse
    Bandar Togel
    TOBA4D
    SLOT GAMES
    SGP TOGEL
    Bandar Togel
    Hongkong Pools
    Casino Online

    BURUAN DAFTAR DI TOBA4D
    BONUSNYA MELIMPAH BOSKU
    Min Depo : Rp 25.000,-
    BONUS NEW MEMBER 10%
    BONUS HARIAN HINGGA 10%

    KETERANGAN LEBIH LANJUT HUBUNGI :
    LIVE CHAT 24 JAM
    Line : Toba4D CS
    Instagram : Toba_4D
    WA : +6287859486273

    ReplyDelete